Penelitian dan Pengembangan (R & D)
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
(RESEARCH AND DEVELOPMENT)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan dewasa ini integral dengan pola pendidikan yang bercorak modern dengan ditandai paradigma abad 4.0 diantaranya penguasaan 4 skill inovasi era industri, yakni Critical Thinking, Collaboration, Communication dan Creativity. Adalah sebuah keniscayaan apabila stakeholder (pemangku dan pelaksanaan) pendidikan tidak mampu mengiringi (upgrade) perkembangan zaman, maka bukan tidak mungkin akan menambah masalah baru di tengah mainstream yang berkembang setiap gugusan zaman.
Untuk itulah, maka perlu sekali ada upaya serius dari dunia akademis agar mampu mengejawantahkan kemampuan standar era inovasi ini melalui ranah epistemologi sebagai salah satu wadah untuk mencari solusi yang berarti dengan dibingkai oleh hasil analisis intelektual yang bisa dipertanggungjawabkan secara akademis untuk kemajuan bangsa dan negara. Karakter yang menonjol dalam rangka penggalian informasi data, baik data primer maupun data sekunder. Kemudian Teknik analisis datanya melalui analisis reduksi data, penyajian data dan verifikasi data yang selesai dengan mengecek validasi (keabsahan) data dengan sumber triangulation metode. Triangulasi merupakan salah satu pendekatan yang dilakukan peneliti untuk menggali dan melakukan teknik pengolahan data kualitatif. Teknik triangulasi bisa diibaratkan sebagai teknik pemeriksaan keabsahan data dengan membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian.
Ilmu pengetahuan selalu berkembang dan mengalami kemajuan yang sangat pesat, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir manusia. Bangsa Indonesia sebagai salah satu negara berkembang tidak akan bisa maju selama belum memperbaiki kualitas sumber daya manusia bangsa kita. Kualitas hidup bangsa dapat meningkat jika ditunjang dengan sistem peningkatan mutu pendidikan. yang bertujuan menghasilkan siswa yang berpikir kritis, kreatif, dan produktif.
Di era pengetahuan berbasis digital ini, manusia seakan-akan dipaksa untuk masuk ke dalam hegemoni transisi dari era industri menuju era pengetahuan. Tidak ada pilihan karena sebuah tuntutan formal (kodrati) dan tuntutan jabatan. Ada banyak upaya yang dapat dilakukan oleh setiap insan pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Salah satu upaya adalah dengan melakukan kegiatan penelitian, Penelitian adalah suatu proses mencari tahu sesuatu secara sistematis dalam waktu tertentu dengan menggunakan metode ilmiah. Agar penelitian dapat berlangsung secara lancar, maka peneliti harus membuat rancangan penelitiannya, khususnya penelitian pendidikan. Melalui penelitian, masalah-masalah dalam pendidikan dapat "tertangkap" kemudian ditemukan solusinya. Hal-hal baru yang lebih inovatif dalam pendidikan dapat pula dikembangkan dan diaplikasikan dari sebuah penelitian. Salah satunya penelitian yang efektif untuk hal tersebut, yaitu dengan penelitian pengembangan/research and development (R&D), dijelaskan oleh Borg & Gall (1983) Strategi untuk mengembangkan sebuah produk pendidikan, disebut sebagai penelitian (research) dan pengembangan (development).
Sejatinya model penelitian dan pengembangan yang sering disebut Litbang ini merupakan upaya research (penelitian) ilmiah murni dan pengembangan aplikatif di bidang teknologi. Namun, seiring waktu model R and D ini, mulai menjadi alat ukur kemajuan suatu negara. Indikator kemajuan tersebut bisa dilihat dari fluktuasi Sumber Daya Manusia (SDM) negara tersebut. salah satu rekayasa sosial, ekonomi, pertahanan, keamanan dan lain-lain. Termasuk di dalamnya masalah pendidikan. Maka, Pendekatan R&D menjadi batu loncatan dalam melengkapi model-model penelitian yang ada seperti penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif, Penelitian Gabungan, dan penelitian lain sesuai lapangan.
Dari sini, penulis akan mencoba mengkaji tentang penelitian pengembangan (R&D) dalam dunia pendidikan dan diharapkan dari pengkajian dan pengembangan akan memberikan kontribusi dalam upaya pencapaian tujuan penelitian dan pengembangan bagi seorang peneliti, yaitu untuk mendapatkan suatu reformasi atau perubahan yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. Sebagai dasar yang melatarbelakangi ,maka dibuatlah makalah ini dengan tema “Penelitian dan Pengembangan/Research and Development’’
1.2. Perumusan Masalah
1. Apa pengertian Penelitian dan Pengembangan ?
2. Apa tujuan dari Penelitian dan Pengembangan ?
3. Apa saja karakteristik Penelitian dan Pengembangan ?
4. Apa saja model-model dari Penelitian dan Pengembangan ?
5. Bagaimana teknik penyusunan laporan Penelitian dan Pengembangan ?
6. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari Penelitian dan Pengembangan?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian Penelitian dan Pengembangan.
2. Untuk mengetahui tujuan dari Penelitian dan Pengembangan.
3. Untuk mengetahui karakteristik Penelitian dan Pengembangan.
4. Untuk mengetahui model-model dari Penelitian dan Pengembangan.
5. Untuk mengetahui teknik penyusunan laporan Penelitian dan Pengembangan.
6. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari Penelitian dan Pengembangan.
BAB II
Kajian Teori
2.1 Pengertian Penelitian Dan dan Pengembangan (R & D)
Penelitian merupakan sesuatu yang fundamental di berbagai bidang kehidupan manusia. Dunia ini tidak bisa dipisahkan dari masalah dan problematika, mulai dari anak-kecil, remaja dan dewasa. Bahkan setelah pulang ke pangkuanNya pun manusia selalu dihadapkan pada masalah baik alami maupun tuntutan.
Penelitian (riset atau research) adalah suatu tindakan yang dilakukan secara sistematis dan teliti sesuai tujuan menemukan ,mengembangan dan menguji kebenaransuatu pengetahuan. Tindakan tersebut dilakukan dengan metode ilmiah.
Adapun definisi penelitian pengembangan menurut para ahli, antara lain;
Borg dan Gall, Penelitian pengembangan adalah metodologi riset yang mampu mengembangkan suatu produk pendidikan sehingga berimplementasi pada kemajuan zaman.
Soenarto, Definisi penelitian pengembangan adalah metodologis riset yang memiliki tujuan untuk menghasilkan dan mengembangkan prototipe, desain, materi pembelajarn, media, strategi, alat evaluasi pendidikan dalam pembelajaran.
Gay (1990), Arti penelitian pengembangan adalah usaha untuk mengembangkan suatu produk yang efektif yang digunakan oleh sekolah, dan bukan untuk menguji landasan teori yang sudah ada.
Seals dan Richey (1994), Penelitian pengembangan ialah sebagai suatu pengkajian sistematik terhadap pendesainan, pengembangan dan evaluasi program, proses dan produk pembelajaran yang harus memenuhi kriteria validitas, kepraktisan, dan efektifitas. Selain ketiga kriteria tersebut, Plomp (1999) menambahkan kriteria “dapat menunjukkan nilai tambah”
Penelitian pengembangan adalah bagian metodologi riset yang dipergunakan untuk menghasilkan suatu produk tertentu seperti prototype, desain, materi pembelajaran, media, strategi, alat evaluasi pendidikan dalam proses pembelajaran.
Apabila dikaitkan dengan konteks dalam bidang pendidikan, pengembangan yaitu suatu proses mendesain pembelajaran secara logis, dan sistematis dalam rangka untuk menetapkan segala sesuatu yang akan dilaksanakan dalam proses kegiatan belajar dengan memperhatikan potensi dan kompetensi peserta didik.
Dalam ranah pendidikan, penelitian dan pengembangan menurut Borg and Gall (1985) dalam Sugiyono (2009) menyatakan bahwa, penelitian dan pengembangan (Research and development/R&D), merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran.
Robertus Wahyudi Triweko menjelaskan bahwa penelitian adalah suatu proses sistematis dalam pengumpulan data, analisis, dan interpretasi hasil analisis untuk menjawab pertanyaan penelitian atau menyelesaikan suatu masalah.
2.2 Tujuan Penelitian dan Pengembangan
Menurut Rina (2021) salah satu jenis metode penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti dalam memberikan validasi dan melakukan dikotomi dalam pengembangan produk-produk untuk kemudian dipergunakan memfasilitasi media pembelajaran dalam pendidikan. Menurutnya penelitian pengembangan akan efektif jika menemukan produk, dalam konteks ini berarti output pembelajaran.
Menurut Akker (1999) ada 4 tujuan yang ingin diwujudkan, yakni:
bagian kurikulum,
teknologi dan media,
pelajaran dan instruksi, dan
pendidikan guru didaktis.
Secara umum ada lima tujuan penelitian, yaitu:
mendeskripsikan, memberikan data atau informasi;
menerangkan data atau kondisi atau latar belakang terjadinya suatu peristiwa atau fenomena;
meramalkan, mengestimasi, dan memproyeksi suatu peristiwa yang mungkin terjadi berdasarkan data-data yang telah diketahui dan dikumpulkan;
mengendalikan peristiwa maupun gejala-gejala yang terjadi; dan
menyusun teori. Kelima fungsi tersebut menuntut jenis dan kualitas penelitian yang berbeda. Namun tidak pula berarti bahwa satu penelitian hanya boleh untuk satu fungsi saja. Dalam batas tertentu akan terjadi penggabungan beberapa fungsi dalam satu penelitian. Perlu digarisbawahi bahwa tujuan penelitian yang telah ditetapkan peneliti akan menentukan arah, rancangan, dan prosedur penelitian yang akan dilakukannya.
2.3 Karakteristik Penelitian dan Pengembangan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa penelitian pengembangan atau R&D, merupakan penelitian yang berorientasi pada produk. Karena berorientasi pada produk, bukan pada pengujian sebuah teori, konsep, prinsip, dalil dan hukum baru, maka memiliki karakteristik, diantaranya:
(1) Dihasilkannya sebuah produk untuk digunakan;
(2) Produk digunakan di lapangan (dalam praktek pendidikan);
(3) Selama penelitian berlangsung produk selalu divalidasi.
Untuk mendapat kebenaran yang dibuktikan secara ilmiah, maka para peneliti perlu memperhatikan standar operandi kegiatan penelitian atau yang disebut dengan S-O-P sebagaimana yang dijelaskan oleh Gee (1957),diantaranya adalah:
Adanya suatu pencarian, penyelidikan atau investigasi terhadap pengetahuan baru, atau sekurang-kurangnya suatu pengaturan baru atau interpretasi (tafsiran) baru dari pengetahuan yang timbul.
Pandangan harus kritis dan prosedural harus sempurna.
Aktivitas lebih banyak tertuju pada pencarian (search) daripada sesuatu pencarian kembali.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian adalah sebagai pengetahuan dan pemberitaan yang terus-menerus terhadap sesuatu. Istilah metode dari methodos (Yunani) berarti cara atau jalan.
2.4 Model Penelitian dan Pengembangan
Pengertian model dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti pola (acuan, ragam, dan sebagainya). Prawidalaga (2008) menyebut model sebagai tampilan grafis, prosedur kerja yang teratur atau sistematis serta mengandung pemikiran yang bersifat uraian atau penjelasan termasuk saran.
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Dalam Ulya (2019) terdapat pendapat dari S. Thiagarajan dkk mengemukakan bahwa, “Model 4D merupakan model pengembangan perangkat pembelajaran yang terdiri dari 4 tahap, dianatarnay: (1) Define (pendefinisian) (2) Design (perencanaan) (3) Develop (pengembangan) dan (4) Disseminate (penyebarluasan)”.
Gb. 2.4.1: Tahapan Model 4D
(Sumber: Ulya, 2019)
Hal senada diungkapkan oleh Barhur Rosyidi (2019), bahwa dalam penelitian pengembangan akan maksimal manakala peneliti mampu mengidentifikasi kebutuhan dasar siswa sehingga perlu pendekatan dan persiapan pembelajaran yang tertuang dalam rencana pembelajaran. Istilah yang dipergunakan sebagaimana yang ia kutip dari psikologi behaviour yang digagas oleh Robert Gagne tahun 1965 dengan istilah Condition of Learning.
Masih menurut Rosyidi (2019) bahwa tahap pertama dalam penelitian pengembangan pada umumnya adalah pengidentifikasian kebutuhan dalam kontek ini berarti pembelajaran dan mengidentifikasi masalah-masalah apa yang akan dipecahkan. Dengan demikian pengembangan yang dilakukan berbasis kebutuhan dan masalah. Produk yang direkomendasikan dalam model ini yaitu sebuah produk yang dapat digunakan untuk belajar mandiri (Nasution, 1995; Dick, Carey, dan Carey, 2001; Heinich, Molenda, Russel, & Smadino, 2002). Model ini juga memungkinkan warga belajar menjadi aktif berinteraksi karena menerapkan strategi dan tipe pembelajaran yang berbasis lingkungan. Dengan bentuk pembelajaran yang berbasis lingkungan, yang disesuaikan dengan konteks dan setting lingkungan sekitar atau disebut juga sebagai situational approach oleh Canale & Swain (1980) memungkinkan pembelajar bahasa (sebagaimana dinyatakan oleh Sadtono, 1987) dapat mengoptimalkan kompetensi komunikatif. Model ini dinamakan Model Dick dan Carey.
Berikut dijelaskan tahapan pengembangan sistem pembelajaran Dick dan Carey:
Gb. 2.4.2: Tahapan Pengembangan Pembelajaran Dick dan Carey
(Sumber: Bahrur Rasyidi, Tth)
2.5 Prosedur atau Langkah Penelitian dan Pengembangan
Langkah-langkah atau prosedur penelitian pengembangan secara garis besar terdiri dari:
Melakukan riset dan pengumpulan informasi yang dapat dilakukan dengan melakukan pengamatan di dalam kelas yang mungkin membutuhkan produk tersebut, juga tentu dengan melakukan studi literatur.
Melakukan perencanaan penelitian pengembangan dengan cara melakukan perumusan tujuan penelitian pengembangan, penetapan sekuen pembelajaran hingga akhirnya melakukan pengujian produk pendidikan dalam skala terbatas.
Melakukan pengembangan produk awal.
Melakukan uji coba terhadap produk awal yang telah dikembangkan tersebut di lapangan dengan melakukannya secara terbatas. Pengumpulan data uji coba produk dapat dilakukan melalui metode wawancara, observasi, hingga angket untuk kemudian dilakukan analisis sehingga ditemukanlah kelemahan-kelemahan produk awal tersebut.
Melakukan perbaikan dan revisi produk awal sehingga diperoleh penyempurnaan produk pendidikan tersebut.
Selanjutnya, kembali melakukan uji coba di lapangan produk pendidikan yang telah direvisi tadi untuk skala yang lebih besar dari ujicoba awal. Data-data juga dikumpulkan dengan cara sebagaimana uji coba lapangan pertama dilakukan.
Melakukan revisi produk untuk kedua kalinya berdasarkan data yang baru diperoleh.
Melakukan uji coba untuk ketiga kalinya dalam skala yang lebih luas lagi dibanding uji coba lapangan yang kedua untuk mengumpulkan data yang lebih banyak dengan menggunakan beragam teknik yang sesuai seperti angket, wawancara, dan observasi lalu kemudian menganalisisnya untuk memperoleh kelemahan-kelemahan yang mungkin masih ada dan dapat diperbaiki pada produk pendidikan yang ingin dihasilkan.
Melakukan revisi produk pendidikan tersebut untuk yang ketiga kalinya.
Membuat laporan (melakukan pelaporan) dan kemudian melakukan diseminasi produk pendidikan dan hasil penelitian pengembangan yang telah dilakukan Research and development sehingga diharapkan produk pendidikan yang dihasilkan dari proses pengembangan tersebut benar-benar bermanfaat dan dapat mencapai tujuannya
2.6 Teknik Penyusunan Laporan Penelitian dan Pengembangan
Dalam UU No. 12 Thn 2012 (Pendidikan Tinggi) pasal 45 dan 46, dijelaskan:
Pasal 45
1) Penelitian di Perguruan Tinggi diarahkan untuk mengembangkan Ilmu pengetahuan dan Teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa.
2) Penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Sivitas Akademika sesuai dengan otonomi keilmuan dan budaya akademik.
3) Penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan berdasarkan jalur kompetensi dan kompetisi.
Pasal 46
1) Hasil Penelitian bermanfaat untuk: a. pengayaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta pembelajaran; b. peningkatan mutu Perguruan Tinggi dan kemajuan peradaban bangsa; c. peningkatan kemandirian, kemajuan, dan daya saing bangsa; d. pemenuhan kebutuhan strategis pembangunan nasional; dan e. perubahan Masyarakat Indonesia menjadi Masyarakat berbasis pengetahuan.
2) Hasil Penelitian wajib disebarluaskan dengan cara diseminarkan, dipublikasikan, dan/atau dipatenkan oleh Perguruan Tinggi, kecuali hasil Penelitian yang bersifat rahasia, mengganggu, dan/atau membahayakan kepentingan umum.
Undang-undang tersebut menjadi payung hukum bagi kalangan intelektual khususnya di perguruan tinggi sebagai wujud pengamalan trilogi perguruan tinggi. Sehingga diharapkan dari tradisi menjadi kebiasaan, dan dari kebiasaan menjadi tuntutan dan dari tuntutan menjadi tuntunan masyarakat berbangsa dan bernegara.
M. Meilinda Nurbanasari (2017) menjelaskan teknis penyusunan laporan penelitian dan pengembangan R & D sebagai berikut:
Tahap pertama adalah menyusun proposal.
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat menyusun proposal diantaranya adalah:
Memilih topik
Mengubah ide menjadi tema
Menentukan tujuan spesifik penelitian
Rincian biaya
Jadwal penelitian/time frame
Batas waktu /deadline
Lampiran (daftar pustaka, CV)
George T. Doran (1981) mengungkapkan sebuah rumus yang disingkat dengan metode SMART, yakni: Specific (spesifik/khusus), Measurable (terukur), Achievable (dapat tercapai), Reasonable / Relevant (sesuai) dan Time (limit/batas waktu) (SMART).
1) Specific (Spesifik/Khusus)
Saat seseorang memiliki target ataupun rencana kamu perlu menetapkan target yang spesifik. Buat target secara detail, jelas dan dapat dipaparkan dengan baik. Artinya suatu target yang secara khusus, bukan target yang dapat ditentukan secara umum. Seperti contohnya:
Target Umum : Seseorang harus lebih sering melakukan investasi
Target Spesifik : Seseorang harus melakukan investasi agar memiliki rumah dalam 5 tahun yang akan datang.
2) Measurable (Terukur)
Apabila seseorang sudah menentukan tujuan secara spesifik, maka langkah selanjutnya adalah mengukur progress dari tujuan spesifik yang sudah ia buat. Apakah ia bisa melihat semakin dekat dengan tujuan atau tidak. Guna dari adanya Measurable juga untuk melihat dan menentukan langkah selanjutnya dari fakta-fakta yang sudah ada.
Goal / tujuan harus bisa diukur untuk memperlihatkan progress ke tujuan yang akan dicapai.
Contoh : Saat seseorang mempunyai target untuk memiliki rumah dalam waktu 5 tahun, maka ia perlu menentukan nominal dana yang harus disisihkan setiap bulannya. Apabila target rumahnya seharga Rp 500 juta artinya setiap bulan ia harus menyisihkan dana ± Rp 8,4 juta untuk mencapai Rp 500 juta. Ini target yang measurable karena kita dapat melihat apakah ia semakin dekat dengan tujuan dana Rp. 500 juta atau tidak dari waktu ke waktu.
3) Achievable (Dapat Tercapai)
Pada poin ini seseorang juga perlu mengetahui bahwa target yang telah ia tentukan tersebut dapat dicapai (Achievable) artinya target ini tidak boleh terlalu mudah, tetapi juga tidak boleh terlalu sulit.
Dengan adanya Achievable ini, ia dapat menilai apakah tujuan yang telah dibuat tersebut dapat dicapai atau tidak. Apabila tidak, maka ia bisa menetapkan tujuan lainnya.
Contoh : Seseorang melakukan investasi 10% per bulan dari total pendapatannya, target yang telah dibuat adalah 20% per bulan. Karenanya, untuk membuat target tersebut lebih Achievable ia perlu mempertimbangkan dengan baik agar sesuai kemampuannya dengan menetapkan targetnya secara bertahap mulai dari 12% pada bulan ini, 14% pada bulan depan dan seterusnya.
4) Relevant (Sesuai)
Saat seseorang membuat targetnya, perlu memilih target yang relevan artinya jika target tersebut tercapai, target tersebut tentu akan memiliki dampak terhadap yang lainnya.
Contoh : Seseorang ingin memiliki tabungan pendidikan untuk anak nanti, dengan asumsi biaya pendidikan anak yang meningkat 15% per tahun, artinya ia perlu set tujuan investasinya dengan investasi yang dapat memberikan bunga minimal 15% per tahun.
Saat target yang sudah ditetapkan relevan, maka tentu akan menjawab semua pertanyaan yang ada seperti apakah target ini dapat diperjuangkan? Apakah target ini sesuai dengan kebutuhan dan target lainnya? Apakah targetnya sesuai dengan waktu yang tepat?
5) Timebound (Batas Waktu)
Jika seseorang memiliki tujuan tentunya ia harus menetapkan batas waktu dalam mencapai tujuan/goal miliknya itu. Batas waktu ini yang realistis diperlukan agar dapat terfokus dan dapat mempersiapkan sumber dana yang diperlukan sedini mungkin.
Contoh : Seseorang ingin memiliki portofolio investasi dalam waktu 3 tahun kedepan, maka ia perlu mempersiapkan dari sekarang hal-hal yang diperlukan untuk mendukungnya memiliki portofolio tersebut sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan.
Adapun Fitrilawati menyebutkan beberapa yang harus diperhatikan saat menyusun proposal, diantaranya:
Topik penelitian bersifat penting, asli , dan sangat relevan dengan sumber/penyandang dana.
Perumusan harus tajam dan fokus menggunakan ‘bahasa proposal’: what, why, how, when, resources.
Pendekatan harus lebih realistis dan ‘do-able’
Rancangan penelitian harus efisien
Memenuhi kriteria, karakteristik luaran dari skema penelitian yang dipilih
Menyertakan roadmap penelitian
Ditulis sesuai dengan format dari skema penelitian yang dipilih
Tahap kedua, menyusun laporan.
Tahap selanjutnya, setelah selesai menyusun proposal penelitian dan mengajukannya kepada lembaga atau institusi terkait adalah menyusun laporan sebagai muara penelitian. Laporan penelitian sangat penting sebagai pembuktian kualitas penelitian dan guna menilai ketepatan dalam mengurai masalah. Di samping itu laporan dilakukan agar penelitian pengembangan bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Laporan penelitian dan pengembangan.
Tujuan Laporan penelitian dibuat disesuaikan dengan pembaca laporan penelitian;
Bentuk pertanggungjawaban atas dana penelitian yang diterima;
Diketahui oleh kalangan luas;
Publikasi artikel ilmiah pada seminar / jurnal;
Menunjukkan eksistensi kita (peneliti) dalam komunitas sesuai dengan keahlian berskala nasional atau internasional.
Laporan Penelitian dan Pengembangan pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan karya tulis ilmiah (KTI). Susunan atau sistematika penyusunan secara umum terdiri dari:
Bagian Pendahuluan,
Bagian Inti, dan
Bagian Akhir.
Karena tidak melalui sidang seperti halnya skripsi, tesis, disertasi dan lain-lain. Maka tidak perlu halaman-halaman pengesahan.
Masih menurut Irina (2017) bahwa pada bagian pendahuluan tidak mengulas hasil penelitian. Bagian ini mengurai proses dan hasil penelitian.
Bagian Pendahuluan
Halaman Judul
Halaman Kata Pengantar
Halaman Daftar Isi
Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar Grafik
Bagian Pokok/Isi
Pada bagian ini, memuat uraian seluruh proses dan hasil penelitian. Yang masing-masing mengisi bagian Bab dan Subbab, Paragraf/Pasal dan seterusnya.
Bab Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Masalah dan Submasalah
C. Tujuan Penelitian
D. Hipotesa
E. Ruang Lingkup yang memuat
Variabel Penelitian
Penjelasan Istilah
Bab Landasan Teori
Bab ini merupakan Bab II dalam bagian isi. Bilamana ingin dibuat lebih dari satu bab, maka Bab II atau juga Bab IV tidak mustahil merupakan landasan teori. Pada kenyataannya, pada bab landasan teori ini jarang melebihi satu bab. Judul bab ini bukan perkataan “Landasan Teori”, karena perkataan tersebut hanya bermaksud untuk menunjukan bahwa isinya adalah tentang teori-teori yang menjadi landasan berpikir dalam melaksanakan penelitian. Teori-teori ini sekaligus juga menjadi tolak ukur dalam melakukan interpretasi hasil pengolahan/analisis data/informasi. Bersamaan dengan itu dalam bab ini dirumuskan juga ked#kerangka konsep.
Dari uraian tersebut jelas bahwa bab ini merupakan pengintegrasian antara “Kerangka Teori dengan Kerangka Konsep”, sebagaimana terdapat dalam desain penelitian.
Bab Metode
Bab ini sebagian diangkat dari desain penelitian. Dalam sistematika laporan hasil penelitian penempatannya adalah setelah landasan teori. Oleh karena itu, jika landasan teori hanya satu bab yakni Bab II, maka uraian tentang metode terdapat pada Bab III. Subbab dalam bab ini terdiri dari:
A. Bentuk Penelitian (memindahkan dari desain penelitian)
B. Persiapan Penelitian. Yang harus diperhatikan pada subbab ini adalah pemilihan teknik penelitian, pembuatan/pemakaian alat pengumpul data (instrumen penelitian), menguraikan validitas dan reliabilitas alat pengumpul data, khususnya cara pengumpulan data kuantitatif.
Pelaksanaan Penelitian
Bab penyajian dan pengolahan data
Bab ini merupakan bab IV yang isinya terdiri dari:
A. Penyajian Data
Data yang disajikan adalah data hasil akhir yang akan diolah atau dianalisis.
B. Analisis Data
Pada subbab ini data diolah atau dianalisis, yang hasilnya diinterpretasikan.
Bab Kesimpulan, Implementasi dan Saran-saran Tanggapan
Bagian ini biasanya uranian tentang kesimpulan dari proses awal sampai akhir. Karena bab ini menjadi tumpuan perhatian pembaca. Bab ini terdiri dari:
A. Kesimpulan
Pada subbab ini peneliti melaporkan hasil penelitiannya sesuai dengan rumusan masalah atau sub masalah.
B. Implementasi
Pada sub bab ini menunjukan telaah mendalam mengenai keterkaitan antara teori dengan kesimpulan-kesimpulan yang diambil.
C. Saran-saran Tindakan
Apabila pada langkah implementasi sudah jelas tingkat keberhasilannya, maka dengan mudah peneliti memberikan dan menemukan saran-saran dan tindakan-tindakan yang berkualitas dan berbobot.
Bagian Akhir
Daftar Kepustakaan
Lampiran-lampiran
2.7 Contoh hasil Penilaian Pengembangan Model Pembelajaran
Agar lebih jelas lagi, marilah kita lihat beberapa bentuk produk pendidikan yang mungkin dikembangkan berdasarkan penelitian pendidikan oleh para produsennya:
Segala jenis media pembelajaran dalam bentuk media tercetak seperti buku-buku, bahan ajar, maupun media pembelajaran non cetak seperti CD pembelajaran audiovisual, kaset dan sebagainya.
Berbagai macam strategi dan model pembelajaran dalam berbagai jenis bidang studi, di mana ditunjukkan dalam bentuk langkah-langkah atau prosedur pembelajaran yang harus ditempuh sehingga dapat dicapai tujuan proses maupun hasil pembelajaran atau perbaikan pembelajaran.
Sistem perencanaan dan pengelolaan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan suatu lembaga pendidikan, atau peserta didik, atau tuntutan kurikulum.
Sistem evaluasi pendidikan baik untuk evaluasi proses maupun evaluasi produk, sehingga dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegunaan seperti pelaporan dan pengambilan keputusan.
Prosedur penggunaan suatu fasilitas pendidikan seperti bengkel, workshop, atau laboratorium yang efektif.
2.8 Kelebihan dan Kekurangan
Penelitian pengembangan biasanya disebut dengan Research & Development (R&D) adalah jenis penelitian skripsi yang dilakukan untuk memperoleh data sehingga bisa digunakan untuk menghasilkan, mengembangkan, dan memvalidasi produk.
Banyak mahasiswa yang sedang menyusun tugas akhir baik skripsi dan tesis mempergunakan jenis metode penelitian seperti ini khususnya untuk penjurusan kependidikan.
Kelebihan Penelitian Pengembangan, diantaranya:
Adapun tahapan dalam melakukan penelitian pengembangan ini setidaknya memiliki sejumlah kelebihan dan juga kelamahan. Penjelasan lengkap sebagai berikut, yaitu;
Menghasilkan suatu produk/model
Penelitian pengembangan atau research and development dapat menghasilkan suatu produk/model yang mempunyai nilai validitas tinggi, sebab produk/model tersebut dihasilkan melalui serangkaian uji coba di lapangan serta validasi yang dilakukan oleh ahli.
Cukup komprehensif
Penelitian pengembangan merupakan yang metode cukup komprehensif, mulai dari metode dengan menggunakan pendekatan penelitian deskriptif, penelitian evaluatif, dan penelitian eksperimen. Atas dasar inilah setidaknya hasil penelitian dapat benar-benar berkualitas.
Mampu mengatasi kebutuhan yang nyata dan mendesak
Selain kelebihan penelitian pengembangan secara umum seperti yang telah disebutkan di atas, berikut ini beberapa kelebihan atau keunggulan penelitian pengembangan (research and development atau R & D) secara spesifik dalam konteks bisnis, diantaranya yaitu:
Keuntungan finansial bagi bisnis
Produk dan layanan unik yang dihasilkan dari proyek R&D yang sukses dapat membawa keuntungan finansial bagi bisnis. Hal ini biasanya dilakukan dengan menghasilkan aliran pendapatan baru atau pendapatan yang meningkat. Selain itu, R&D juga dapat menarik calon investor baru ke bisnis.
Keunggulan kompetitif
Melalui R & D seorang pengusaha dapat mengembangkan keunggulan atas pesaing bisnisnya Pengembangan produk dan layanan baru juga dapat menghasilkan kekayaan intelektual baru untuk bisnis yang selanjutnya dapat memberikan keuntungan secara finansial.
Pendanaan
Melakukan R&D dapat memiliki implikasi biaya untuk bisnis kecil. Namun, R&D juga dapat menawarkan banyak peluang bagi bisnis untuk mencari inovasi sektor publik, hibah penelitian dan pengembangan atau bahkan pendanaan untuk inovasi.
Kolaborasi
Kolaborasi dapat menjadi elemen kunci dari setiap proyek R&D, dan seringkali sangat penting untuk mencapai kesuksesan.
Kolaborasi dapat terjadi antara bisnis dan perusahaan, universitas, atau perguruan tinggi lain. Hal ini memungkinkan terjadinya transfer keterampilan dan pengetahuan, serta akses ke fasilitas, keahlian, dan ide-ide baru yang berpotensi berada di luar jangkauan bisnis pengusaha.
Reputasi
Terlibat dalam R&D dapat membantu pengusaha memperkuat merek dan reputasinya. Jika pengusaha berkolaborasi dengan mitra terpercaya, bereputasi baik, atau lembaga ilmiah yang kuat, kesuksesan komersial produk dan layanan yang dihasilkan dapat memperoleh manfaat dari keterlibatan mereka.
Kelemahan R & D, diantaranya adalah:
Penelitian pengembangan membutuhkan waktu relatif lama
Penelitian pengembangan pada dasarnya bisa membutuhkan waktu yang relatif lama sebab prosedur yang harus ditempuh pun relatif kompleks. Atas alasan inilah menggunakan metode penelitian pengembangan kadangkala dihindari oleh sebagai mahasiswa, bahkan mereka lebih memilih penelitian tindakan kelas (PTK)
Tidak dapat digeneralisasikan secara utuh
Penelitian pengembangan dikatakan sebagai penelitian “here and now”, yang menunjukkan bahwa R & D tidak bisa digunakan untuk membuat generalisasi secara utuh, karena pada dasarnya pemodelan R & D adalah pada sampel bukan populasi.
Membutuhkan sumber daya serta dana yang cukup besar
Dalam melakukan penelitian pengembangan dibutuhkan sumber dana dan sumber daya yang cukup besar sebab ada produk yang harus dihasilkan. Menurut Sugiyono (2009) untuk beberapa contoh produk penelitian pengembangan dapat berupa;
Kurikulum yang spesifik untuk keperluan pendidikan tertentu Metode mengajar
Media pendidikan
Buku ajar
Modul
Kompetensi tenaga kependidikan
Sistem evaluasi
Model uji kompetensi
Penataan ruang kelas untuk model pembelajaran tertentu
Model unit produk
Model manajemen
Sistem pembinaan pegawai
Sistem penggajian
Dan lain-lain
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:
Penelitian (riset atau research) adalah suatu tindakan yang dilakukan secara sistematis dan teliti sesuai tujuan menemukan ,mengembangan dan menguji kebenaransuatu pengetahuan. Tindakan tersebut dilakukan dengan metode ilmiah.
Pengembangan yaitu suatu proses mendesain pembelajaran secara logis, dan sistematis dalam rangka untuk menetapkan segala sesuatu yang akan dilaksanakan dalam proses kegiatan belajar dengan memperhatikan potensi dan kompetensi peserta didik.
Penelitian pengembangan adalah bagian metodologi riset yang dipergunakan untuk menghasilkan suatu produk tertentu seperti prototipe, desain, materi pembelajaran, media, strategi, alat evaluasi pendidikan dalam proses pembelajaran.
Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development Methods) memiliki karakteristik, diantaranya:
(1) Dihasilkannya sebuah produk untuk digunakan;
(2) Produk digunakan di lapangan (dalam praktek pendidikan);
(3) Selama penelitian berlangsung produk selalu divalidasi.
Dalam Ulya (2019) terdapat pendapat dari S. Thiagarajan dkk mengemukakan bahwa, “Model 4D merupakan model pengembangan perangkat pembelajaran yang terdiri dari 4 tahap, diantaranya: (1) Define (pendefinisian) (2) Design (perencanaan) (3) Develop (pengembangan) dan (4) Disseminate (penyebarluasan)
Barhur Rosyidi (2019), bahwa dalam penelitian pengembangan akan maksimal manakala peneliti mampu mengidentifikasi kebutuhan dasar siswa sehingga perlu pendekatan dan persiapan pembelajaran yang tertuang dalam rencana pembelajaran. Istilah yang dipergunakan sebagaimana yang ia kutip dari psikologi behaviour yang digagas oleh Robert Gagne tahun 1965 dengan istilah Condition of Learning.
Barhur Rosyidi (2019), bahwa dalam penelitian pengembangan akan maksimal manakala peneliti mampu mengidentifikasi kebutuhan dasar siswa sehingga perlu pendekatan dan persiapan pembelajaran yang tertuang dalam rencana pembelajaran. Istilah yang dipergunakan sebagaimana yang ia kutip dari psikologi behaviour yang digagas oleh Robert Gagne tahun 1965 dengan istilah Condition of Learning. Model ini dinamakan Model Dick dan Carey.
Perhatikan denah dibawah!
M. Meilinda Nurbanasari (2017) menjelaskan teknis penyusunan laporan penelitian dan pengembangan R & D sebagai berikut:
Melakukan riset dan pengumpulan informasi.
Melakukan perencanaan.
Melakukan pengembangan produk awal.
Melakukan uji coba.
Melakukan perbaikan dan revisi.
Selanjutnya, kembali melakukan uji coba.
Melakukan revisi produk untuk kedua kalinya.
Melakukan uji coba untuk ketiga kalinya.
Melakukan revisi produk pendidikan tersebut untuk yang ketiga kalinya.
Membuat laporan (melakukan pelaporan), dan
kemudian melakukan diseminasi produk pendidikan dan hasil penelitian pengembangan.
Selanjutnya, Nurbanasari (2017) menjelaskan menjelaskan tahap-tahap pelaporan R & D sebagai berikut:
Tahap pertama adalah menyusun proposal.
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat menyusun proposal diantaranya adalah:
Memilih topik
Mengubah ide menjadi tema
Menentukan tujuan spesifik penelitian
Rincian biaya
Jadwal penelitian/time frame
Batas waktu /deadline
Lampiran (daftar pustaka).
2) Tahap kedua, menyusun laporan.
Laporan Penelitian dan Pengembangan pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan karya tulis ilmiah (KTI). Susunan atau sistematika penyusunan secara umum terdiri dari:
Bagian Pendahuluan,
Bagian Inti, dan
Bagian Akhir.
Contoh hasil Penilaian Pengembangan Model Pembelajaran
Segala jenis media pembelajaran dalam bentuk media tercetak seperti buku-buku, bahan ajar, maupun media pembelajaran non cetak seperti CD pembelajaran audiovisual, kaset dan sebagainya.
Berbagai macam strategi dan model pembelajaran dalam berbagai jenis bidang studi, di mana ditunjukkan dalam bentuk langkah-langkah atau prosedur pembelajaran yang harus ditempuh sehingga dapat dicapai tujuan proses maupun hasil pembelajaran atau perbaikan pembelajaran.
Sistem perencanaan dan pengelolaan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan suatu lembaga pendidikan, atau peserta didik, atau tuntutan kurikulum.
Sistem evaluasi pendidikan baik untuk evaluasi proses maupun evaluasi produk, sehingga dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegunaan seperti pelaporan dan pengambilan keputusan.
Prosedur penggunaan suatu fasilitas pendidikan seperti bengkel, workshop, atau laboratorium yang efektif.
Penelitian dan Pengembangan
Kelebihan Penelitian Pengembangan, diantaranya:
Adapun tahapan dalam melakukan penelitian pengembangan ini setidaknya memiliki sejumlah kelebihan dan juga kelamahan. Penjelasan lengkap sebagai berikut, yaitu;
Menghasilkan suatu produk/model.
Penelitian pengembangan atau research and development dapat menghasilkan suatu produk/model yang mempunyai nilai validitas tinggi, sebab produk/model tersebut dihasilkan melalui serangkaian uji coba di lapangan serta validasi yang dilakukan oleh ahli.
Cukup komprehensif
Penelitian pengembangan merupakan yang metode cukup komprehensif, mulai dari metode dengan menggunakan pendekatan penelitian deskriptif, penelitian evaluatif, dan penelitian eksperimen. Atas dasar inilah setidaknya hasil penelitian dapat benar-benar berkualitas.
Mampu mengatasi kebutuhan yang nyata dan mendesak
Selain kelebihan penelitian pengembangan secara umum seperti yang telah disebutkan di atas, berikut ini beberapa kelebihan atau keunggulan penelitian pengembangan (research and development atau R & D) secara spesifik dalam konteks bisnis, diantaranya yaitu:
Keuntungan finansial bagi bisnis
Produk dan layanan unik yang dihasilkan dari proyek R&D yang sukses dapat membawa keuntungan finansial bagi bisnis. Hal ini biasanya dilakukan dengan menghasilkan aliran pendapatan baru atau pendapatan yang meningkat. Selain itu, R&D juga dapat menarik calon investor baru ke bisnis.
Keunggulan kompetitif
Melalui R & D seorang pengusaha dapat mengembangkan keunggulan atas pesaing bisnisnya Pengembangan produk dan layanan baru juga dapat menghasilkan kekayaan intelektual baru untuk bisnis yang selanjutnya dapat memberikan keuntungan secara finansial.
Pendanaan
Melakukan R&D dapat memiliki implikasi biaya untuk bisnis kecil. Namun, R&D juga dapat menawarkan banyak peluang bagi bisnis untuk mencari inovasi sektor publik, hibah penelitian dan pengembangan atau bahkan pendanaan untuk inovasi.
Kolaborasi
Kolaborasi dapat menjadi elemen kunci dari setiap proyek R&D, dan seringkali sangat penting untuk mencapai kesuksesan.
Kolaborasi dapat terjadi antara bisnis dan perusahaan, universitas, atau perguruan tinggi lain. Hal ini memungkinkan terjadinya transfer keterampilan dan pengetahuan, serta akses ke fasilitas, keahlian, dan ide-ide baru yang berpotensi berada di luar jangkauan bisnis pengusaha.
Reputasi
Terlibat dalam R&D dapat membantu pengusaha memperkuat merek dan reputasinya. Jika pengusaha berkolaborasi dengan mitra terpercaya, bereputasi baik, atau lembaga ilmiah yang kuat, kesuksesan komersial produk dan layanan yang dihasilkan dapat memperoleh manfaat dari keterlibatan mereka.
Kelemahan R & D, diantaranya adalah:
Penelitian pengembangan membutuhkan waktu relatif lama
Tidak dapat digeneralisasikan secara utuh
Membutuhkan sumber daya serta dana yang cukup besar
3.2 Daftar Pustaka
Mustofa Agus, 2017, Edukasi-Inspirasi Sekolah: Pendidikan 4.0 , Apa itu? - edukasi. Diakses tanggal 14 November 2021.
Dalman. Menulis Karya Ilmia. Rajawali Pers: 2013.
Moh. Ali, Amiruddin dan Nurdin. Islamic Education Teacher Communication Strategy in Increasing Students’ Learning Interest. International Journal of Contemporary Islamic Education.
Mulyono dan Ismail Suardi Wekke. Strategi Pembelajaran di Abad Digital. (Yogyakarta: Gawe Buku, 2018). Hal 155-156
Nizar Hamdani dan Dody Hermawan. Classroom Action Research. (TK: Rahayasa Research and Training, TT). Hal. 29
Dari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas. Penelitian dan pengembangan - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Diakses tanggal 14 November 2021.
Nawawi Ismail. Metodologi untuk Studi Islam. (Yogyakarta: Samudra Biru, 2015). Hal. 1.
Rina Hayati. Tujuan Penelitian Pengembangan dan Manfaatnya. 2021. Tujuan Penelitian Pengembangan dan Manfaatnya (penelitian ilmiah.com). Diakses tanggal 15 November 2021.
A. Muri Yusuf. Metode Penelitian (Jakarta: Kencana, 2017). Hal. 32.
Karakteristik Penelitian Pengembangan (Research and Development) Source: https://www.mandandi.com/2021/02/karakteristik-penelitian-pengembangan-research-development.html.
Rosita. Model Penelitian dan Pengembangan. https://eprints.umm.ac.id/76738/4/BAB III.pdf. Diakses tanggal 16 November 2021.
M. Mailinda Nurbanasairi. UGM. https://www.lldikti4.or.id/wp-content/uploads/2017/04/M.-Nurbanasari-Kopertis-30-Maret-2017.pdf. (2017). Diakses tanggal 17 November 2021.
FristianaIrina, Metode Penelitian Terapan. (Yogyakarta: Parama Ilmu,2017). Hal. 336
Niko Ramadhani. Gunakan 5 Metode Smart Goals Untuk Mencapai Target Kamu!. https://www.akseleran.co.id/blog/smart-goals/ 2019. Diakses tanggal 17 November 2021.
Anonymous. Karakteristik Penelitian Pengembangan (Research and Development)
Komentar
Posting Komentar